Pengenalan Wajah Komponen Elektronika
Sumber: Sunarto YB0USJ/SK
Kita ketahui bahwa komponen radio itu banyak macamnya. Dari tabung radio yang besar¬-besar sampai dengan IC dan dioda yang kecil-¬kecil. Untuk mengenal wajah seluruhnya sudah barang tentu memerlukan waktu lama. Namun dalam tulisan ini akan diperkenalkan beberapa jenis saja yang banyak digunakan dalam praktek sehari¬-hari.
Kecuali bentuk dan namanya, kita akan pelajari pula secara garis besar fungsi, sifat-sifatnya dan simbol¬-simbol¬nya dalam gambar circuit diagram. Disamping itu setiap komponen elektronik mempunyai ukuran kekuatannya, ukuran ini dapat dinyatakan dalam berbagai cara, ialah dengan kode huruf, kode angka dan kode warna.
Kode Huruf, kode Angka dan Kode Warna
Untuk menuliskan angka yang besar-¬besar misalnya jutaan, puluhan juta dan juga menuliskan angka yang sangat kecil misalnya seperseribu, sepersepuluh juta dan sebagainya akan makan tempat. Terutama penulisan di atas komponen yang kecil¬kecil besaran¬-besaran tersebut sangat sulit untuk dibaca. Untuk mempersingkat, maka orang mengunakan istilah¬-istilah yang ringkas dan sekalian kode¬kodenya yang berupa huruf.
GIGA (G) = 1.000.000.000
MEGA (M) = 1.000.000
KILO (K) = 1.000
MILLI (m) = 0,001
MIKRO (μ) = 0,000 001
NANO (n) = 0,000 000 001
PIKO (p) = 0,000 000 000 001
Dengan kode¬-kode huruf itu kita dapat menuliskan angka-¬angka panjang menjadi ringkas dan praktis untuk dituliskan di atas komponen terutama yang kecil¬kecil, misalnya 1.000.000.000 Cycle cukup ditulis 1Mc, 0,000 000 000 001 Farrad cukup ditlis dengan 1pF dan sebagainya.
Untuk angka¬-angka pecahan dalam teknik radio biasa digunakan pecahan desimal, ialah dengan tanda baca koma, misalnya satu setengah dituliskan sebagai 1,5 dan sebagainya. Dalam teknik radio tanda baca koma tersebut diganti dengan huruf singkatan besarannya, misalnya 1,5 kilo ditulis 1K5, 5,6 kilo dituliskan 5K6 dan sebagainya. Cara tersebut menguntungkan terutama untuk penulisan pada komponen yang demensinya kecil sehingga tanda baca koma sukar dilihat dan juga dapat dengan mudah terhapus.
Disamping kode huruf, untuk mempersingkat penulisan, dalam teknik radio dikenal juga kode¬kode angka. Kode angka ini digunakan untuk menggantikan sejumlah angka nol, misalnya untuk menyingkat angka 1.200.000 dituliskan sebagai 125. Angka yang terakhir, ialah angka lima menggantikan sejumlah angka nol yang ada di belakang angka 12. Cara penulisan semacam ini akan dipergunakan pada kode warna.
Yang diuraikan di atas adalah penggunaan kode angka 3 digit. Kode angka dapat juga dituliskan dengan 4 digit, misalnya menuliskan angka 124.000 dapat ditulis dengan 4 digit, menjadi 1243. Sistem 4 digit ini banyak digunakan pada resistor dengan toleransi 1%. Penulisan tidak dilakukan dengan angka tetapi dengan kode¬kode warna.
Angka dapat duwujudkan dalam bentuk kode warna, kode ini dapat berbentuk gelang warna ataupun berupa bundaran yang berjajar. Adapun kode warna itu adalah sebagai berikut ini.
0 = Hitam
1 = Cokelat
2 = Merah
3 = Orange
4 = Kuning
5 = Hijau
6 = Biru
7 = Ungu
8 = Abu¬-abu
9 = Putih
Penggunaan kode warna ini sangat menguntungkan terutama untuk komponen yang kecil¬-kecil karena dengan gelang¬-gelang warna, angka menjadi mudah terlihat dan tidak mudah terhapus. Tunggu artikel selanjutnya….
Kamis, 12 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar