BUAT PARA PEMULA! Berikut beberapa cara untuk mengetahui kerusakan pada sebuah FBT/flyback transformer: 1.Bisa di lihat dari fisiknya biasanya ditandai dengan menggembungnya di beberapa permukaan bodinya,retak,ataupun jebol dengan di barengi bau benda terbakar yang sangat menusuk hidung. 2.Dengan mengukur resistansi antar kaki-kakinya,lepas dahulu FBT dari mainboard.Gunakan multitester digital/jarum,selektor switch pada posisi OHM kisaran 2000K,probe hitam tempelkan pada GND FBT,probe merah tempelkan pada COLECTOR/H.OUT,B+,180V,dan ABL FBT secara bergantian,bila display tester tetap menunjukan angka 1 atau jarum tidak bergerak sama sekali berarti FBT dalam keadaan baik,sebaliknya bila display tester menunjukan angka 000 atau jarum menyimpang walau sedikit berarti FBT dalam keadaan Short/rusak. 3.Bisa di tes dari reaksinya dalam rangkaian,hidupkan tv beberapa saat kemudian pegang heatsink TR Horizontal,bila sangat panas sekali/abnormal,bisa dipastikan FBT telah rusak,walau kadang-kadang penyebabnya bukan dari FBT itu sendiri.
Selasa, 16 November 2010
Selasa, 09 November 2010
vitron dvd loading problem
kami sering sekali mendapatkan dvd vitron dengan kasus pada loading( pembacaan disc).Terutama yg menggunakan chip buatan sunplus.
Disini saya bahas untuk model : VITRON DVD-680, yang mempunyai beberapa keluhan sebagai berikut:
Loading atau pembacaan disc yang lama dapat terjadi karena:optik memang sudah lemah dan anda dapat memastikannya dengan menggunakan optik yg normal.Dapat juga terjadi karena motor spindle-nya (pemutar disc) sudah lemah dan tidak linear putarannya.Bisa juga terjadi karena regulasi power supply yang tidak bagus;elco 1000/16V untuk jalur 5V nya sudah menggembung.Juga dapat terjadi karena ada masalah pada sistem servo (IC CD5888) dan komponen di sekitarnya.
Untuk kasus pada sistem servo, yang biasa menjadi penyebabnya adalah ; supply tegangan 3.3V untuk chipset tidak bagus atau drop.Contoh dari gejala ini adalah apabila dvd mau berputar dan hanya beberapa menit saja,setelah itu error atau bahkan tombol panel pun tak bekerja (hang/macet).
Kerusakan ini sering terjadi pada komponen : elco 220/10v - dua buah dioda IN4002 (pengubah dari 5v ke 3.3v) atau jika tak memakai dioda,maka IC LD 117-3.3 - dua transistor servo TR: S8550.
Jika anda amati selama proses terdapat dua transistor tersebut panas,maka segera ganti beberapa komponen yang saya sebutkan di atas.
Jika anda amati laser optik tidak menyala,periksa tegangan 3.3 v untuk jalur IC pre-amp OPTIK,biasanya penyebabnya adalah choke SMD ( L) atau smd FUSE atau R smd( biasa tertulis:000) periksa juga dua transisitor SMD untuk driver laser optik.
Pada kasus di IC servo anda periksa juga R smd yang bernilai 330 dan 470,ini sering berubah nilainya karena panas menyebabkan sering error atau macet di tengah jalan.
Yang terakhir dan juga sangat sering terjadi adalah rusaknya memory yang menyebabkan optik tidak dapat menerjemahkan data,kadang hanya mau dvd saja atau vcd saja atau mp3 saja,untuk kasus ini jalan satu-satunya adalah mengganti EEPROM-nya (memory : EN25f80).Sayang nya memory ini sangat sulit didapatkan dan anda harus rajin -rajin meng-copy memory dari dvd yg masih normal untuk cadangan jika anda mendapat kasus pada memory.
Beberapa kasus pada memory yaitu; NO disc, gambar klise , gambar berkotak-kotak,hanya menampilkan gambar merek,cacat suara, fungsi tombol yg error dll.
IC chipset pun ( sunplus) bisa menyebabkan kerusakan no disc,gejalanya adalah jika anda amati dan pegang IC ini dan panasnya tidak normal ( tinggi) dipastikan IC ini rusak.
Semoga pembahasan ini bisa sedikit membantu,terutama untuk saudara Adit yang telah mengirim pertanyaannya,dan untuk semua saya ucapkan banyak terima kasih.
Sumber : http://ahmadmuzakki.blogdetik.com
Selasa, 21 September 2010
Cara Mengetahui Kerusakan Pada Defleksi (YOKE)
Gambar Defleksi
Buat Rekan-rekan PEMULA! Televisi yang mengalami kerusakan pada defleksi/yoke biasanya ditandai dengan raster/gambar yang menciut atau menyempit di sisi kanan dan kiri layar,disertai kepulan asap di belakang CRT pada beberapa merk tv kadang-kadang disertai dengan suara denging dari flyback. Ada juga ditandai dengan mati/rusaknya Transistor penguat Horizontal karena terlalu berebihan menahan beban dari defleksi/yoke yang sudah short. Berdasarkan pengalaman saya,penyebab utama kerusakan pada defleksi/yoke adalah jamur yang berasal dari proses pengembunan yang terjadi di sekitar CRT,dimana udara panas yang ada di dalam tv bercampur dengan udara dingin dari luar box tv yang akhirnya menjadi titik-titik embun yang menempel pada karet-karet penyangga defleksi yang akhirnya membuat suhu di sekitar defleksi menjadi lembab ketika tv sudah di matikan,bebaslah sang jamur tumbuh disana yang kemudian menggerogoti coil defleksi sedikit demi sedikit yang akhirnya sampai di coil inti,bila sudah terlalu banyak coil yang terkelupas lapisan emailnya,saat tv dihidupkan akan terjadi loncatan listrik di antara coil-coil tadi sehingga defleksi menjadi short dan terbakar. Saat penggantian defleksi baru,karet-karet penyangga lebih baik tidak usah di pasang kembali karena akan menimbulkan masalah baru(hanya untuk defleksi yang terbakar). Adapun nilai hambatan pada tiap defleksi/yoke pun berbeda-beda,untuk bagian horizontalnya mulai dari 1,2ohm sampai 5ohm (setahu saya sih he he...),sedangkan untuk bagian vertikal mulai dari 14ohm sampai 17ohm. Untuk pengukurannya bisa menggunakan multitester digital maupun model jarum,saklar selektor pada posisi OHM kisaran 200 (digital) 1* (jarum), probe hitam tempelkan pada pin horizontal yang kanan dan probe merah pada pin horizontal yang kiri,display menunjukan nilai hambatan harus diatas 1,2ohm,kalau dibawah nilai tersebut kemungkinan gulungan horizontal short.Untuk gulungan bagian vertikal,probe hitam tempelkan pada pin vertikal kanan dan probe merah pada pin vertikal kiri,display menunjukan nilai hambatan berkisar 14ohm sampai 17ohm.Short pada gulungan bagian vertikal sangat jarang terjadi. Demikian sekelumit ulasan dari saya,semoga semakin menambah pengetahuan bagi rekan-rekan kita yang masih pemula, bagi rekan-rekan profesional yang ingin menambahkan ulasannya di tunggu di kolom komentar he he he..... SUKSES BUAT KITA SEMUA
sumber : http://toharielektro.blogspot.com
Jumat, 03 September 2010
reparasi elektronika
Perbaikan pada radio tape
Tingkat kerusakan pada radio tape adalah
Pada televisi mati, dapat dicurigai pada analisa sebagai berikut
B.Gangguan Pada Warna
A.Tidak Keluar Suaranya/Suara Kurang Keras.
A.Radio Mati Total
Pada televisi mati, dapat dicurigai pada analisa sebagai berikut
A.Tidak Keluar Suaranya/Suara Kurang Keras.
A.Radio Mati Total
Read More.....
Tingkat kerusakan pada radio tape adalah
- Radio mati total
- Suara tape tidak bisa keras
- Periksa kabel input AC [220] kemungkinan putus.
- Cek arus tegangan pada power suply.
- Jika tegangan tidak keluar maka, terlebih dahulu cek pada travo kemungkinan sudah konslet, jika konslet ganti/diodanya bocor, biasanya yang serig bocor Elco.
- Jika masih mati cek apakah tegangan keluaran dari power suply ada,jika tidak ada maka cek solderanya, jika masih tidak bisa solderi seluruh bagian power suply
- Jika suara tape tidak bisa keras biasanya pada head(head kotor)
- Cek pada head yang berada dalam mekanik tape
- Lalu bersihkan head nya dengan kain dsb
Pada televisi mati, dapat dicurigai pada analisa sebagai berikut
- Kemungkinan sudah terlepas.
- Kemungkinan regulator rusak.
- Trafo sudah lemah.
- Kemungkinan Tr nya sudah konslet.
- Perkiraan bagian-bagian yang rusak
- Kemungkinan solderan pada audio sudah tidak baik
- Kemungkinan speaker rusak
- Kemungkinan Elco ada yang kering
- Kemungkinan IC pada audio rusak
- Cek speaker dengan menggunakan multi pada posisi (ohm)
- Cek elco yang paling besar pada bagian audio
- Cara perbaikan
- Solder ulang kembali pada bagian audio yang solderannyameragukan
- Jika Elco sudah diketahui rusak/sudah kering, ganti Elco dengan tipe yang sama
- Jika masih tidak ada suara coba ganti IC suara tersebut
B.Gangguan Pada Warna
- Biasanya TV tampak warna kebiruan ,/kehijauan kemerahan,/warna sering hilang,lalu muncul lagi,/juga warna salah satu( GRB) hilang/tidak tampak
- Biasanya pada bagian vidio (GRB) resistor/transistornya rusak
- Biasanya playback lemah
- Bisa juga IC osilator rusak
- Solder ulang pada bagian vidio dan playback
- Cek tegangan yang masuk pada vidio sesudah resistor
- Jika tidak masuk tegangannya resistor tersebut putus, perlu diganti
- Jika tidak ada hasil warna masih serig hilang,Urutkan kaki playback(BRC) disitu ada resistor ganti,dengan resistor yang lebih besar nilainya dan Tr nya ganti juga,supaya penguatan lebih baik.
- Sinyal sinkronisasi vertikal jelek, biasanya muncul pergeseran gambar pada layar
- Ukur tegangan yang masuk pada bagian vertikal
- Cara perbaikan
- Bersihkan dari kotoran/debu
- Ganti elco yang sudah kering biasanya punggung elco pecah.
- Bila tegangan sudah baik , elco sudah diganti masih tidak ada hasil.
- Maka ganti IC vertikal ,biasanya bagian belakang IC terlihat pecah ,dan mudah panas.
A.Tidak Keluar Suaranya/Suara Kurang Keras.
- .Mengecek speaker dengan multi (hidup).
- Mengecek elcu (baik).
- Mengecek IC suara (rusak)
- Setelah diganti, keluar suaranya
- Menyolder ulang bagian vidio dan playback
- Mengecek tegangan pada vidio sesudah resistor ( )
- Mengganti resistor yang diurutkan dari (BCR) dengan nilai resistor yang lebih besar
- Dan juga mengganti Tr agar penguatan lebih baik
- Akhirnya TV menyala dengan baik.
- .Mengganti elco yang sudah pecah
- Lalu mengganti IC yang pecah karena elco yang bocor/pecah
- Akhirnya TV bisa hidup (baik)
A.Radio Mati Total
- Mengecek steaker (baik)
- Memeriksa input AC (220)
- Mengecek pada power suply (Elco rusak lalu diganti)
- Radio menyala.
- Memeriksa head-nya
- Lalu membersihkannya dengan kain
- Suara tape menyala dengan baik
Pada televisi mati, dapat dicurigai pada analisa sebagai berikut
- Kemungkinan sudah terlepas.
- Kemungkinan regulator rusak.
- Trafo sudah lemah.
- Kemungkinan Tr nya sudah konslet.
- Perkiraan bagian-bagian yang rusak
- Kemungkinan solderan pada audio sudah tidak baik
- Kemungkinan speaker rusak
- Kemungkinan Elco ada yang kering
- Kemungkinan IC pada audio rusak
- Cek speaker dengan menggunakan multi pada posisi (ohm)
- Cek elco yang paling besar pada bagian audio
- Cara perbaikan
- Solder ulang kembali pada bagian audio yang solderannyameragukan
- Jika Elco sudah diketahui rusak/sudah kering, ganti Elco dengan tipe yang sama
- Jika masih tidak ada suara coba ganti IC suara tersebut
- Biasanya TV tampak warna kebiruan ,/kehijauan kemerahan,/warna sering hilang,lalu muncul lagi,/juga warna salah satu( GRB) hilang/tidak tampak
- Biasanya pada bagian vidio (GRB) resistor/transistornya rusak
- Biasanya playback lemah
- Bisa juga IC osilator rusak
- Solder ulang pada bagian vidio dan playback
- Cek tegangan yang masuk pada vidio sesudah resistor
- Jika tidak masuk tegangannya resistor tersebut putus, perlu diganti
- Jika tidak ada hasil warna masih serig hilang,Urutkan kaki playback(BRC) disitu ada resistor ganti,dengan resistor yang lebih besar nilainya dan Tr nya ganti juga,supaya penguatan lebih baik.
- Sinyal sinkronisasi vertikal jelek, biasanya muncul pergeseran gambar pada layar
- Ukur tegangan yang masuk pada bagian vertikal
- Cara perbaikan
- Bersihkan dari kotoran/debu
- Ganti elco yang sudah kering biasanya punggung elco pecah.
- Bila tegangan sudah baik , elco sudah diganti masih tidak ada hasil.
- Maka ganti IC vertikal ,biasanya bagian belakang IC terlihat pecah ,dan mudah panas.
A.Tidak Keluar Suaranya/Suara Kurang Keras.
- .Mengecek speaker dengan multi (hidup).
- Mengecek elcu (baik).
- Mengecek IC suara (rusak)
- Setelah diganti, keluar suaranya
- Menyolder ulang bagian vidio dan playback
- Mengecek tegangan pada vidio sesudah resistor ( )
- Mengganti resistor yang diurutkan dari (BCR) dengan nilai resistor yang lebih besar
- Dan juga mengganti Tr agar penguatan lebih baik
- Akhirnya TV menyala dengan baik.
- .Mengganti elco yang sudah pecah
- Lalu mengganti IC yang pecah karena elco yang bocor/pecah
- Akhirnya TV bisa hidup (baik)
A.Radio Mati Total
- Mengecek steaker (baik)
- Memeriksa input AC (220)
- Mengecek pada power suply (Elco rusak lalu diganti)
- Radio menyala.
- Memeriksa head-nya
- Lalu membersihkannya dengan kain
- Suara tape menyala dengan baik
Kamis, 02 September 2010
Rangkaian Transistor Tester Sederhana .
Rangkaian yang ditunjukkan dibawah ini merupakan rangkaian transistor tester sederhana. Pada beberapa avometer digital maupun analog sekarang ini kebanyakan sudah terdapat fitur ini, namun tidak ada salahnya kita bisa sedikit berkreasi.
Pada dasarnya rangkaian transistor tester ini merupakan sebuah penguat sederhana yang dilengkapi dengan feedback / umpan balik yang bisa menyebabkan lampu LED yang ditunjukkan pada gambar berkedip. Seberapa sering LED ini berkedip tergantung pada nilai osilatornya, dalam hal ini merupakan gabungan antara resistor 330Kohm dan kondensator / elco 10uF.
Rangkaian ini menggunakan supply 3volt yang terdiri dari 2 battery dan tentu saja bisa kita ganti dengan power supply kecil.
Cara kerjanya sendiri sangat sederhana, logikanya rangkaian ini hanya bekerja bila kedua transistor yang digunakan berjalan dengan baik. Oleh karenanya kita bisa memanfaatkan itu dengan cara menggunakan soket kecil buatan sendiri sebagai pengganti transistor sehingga bisa dibongkar pasang dengan mudah.
Tidak hanya berfungsi untuk mengetahui baik buruknya transistor, rangkaian ini juga bisa mendeteksi sebuah transistor apakh itu jenis NPN / PNP. Tinggal dilepas saja salah satu transistor dan pasang transistor yang hendak kita uji, bila lampu LED menyala maka kedua transistor berjalan dengan baik. Bagi rekan rekan teknisi yang tertarik untuk membuatnya saya juga menyertakan gambar sudah jadinya. Semoga artikel Transistor tester sederhana ini bermanfaat.
sumber http://www.electronics-lab.com/projects/test/009/index.html
Read More.....
Selasa, 31 Agustus 2010
teknik perbaikan televisi
Mereparasi televisi bukan merupakan hal yang sulit asalkan kita mempunyai pengalaman dalam menggunakan alat ukur,hal utama yang harus diketahui dalam mereparasi televisi adalah pemahaman blok serta fungsi-fungsinya,selain itu dibutuhkan juga keuletan serta kejelian,untuk mengetahui blok dari sebuah mesin televisi anda bisa baca artikel dibawah .Berikut ini adalah beberapa kerusakan yang sering tejadi pada televisi serta cara mengatasinya:
Cuma bertahan beberapa saat (kadang normal/kadang ada masalah)
Pada permasalahan ini biasanya kondisi televisi waktu pertama kali dinyalakan bagus akan tetapi setelah beberapa menit televisi menjadi:mati total/cuma garis horizontal/cuma garis vertikal/berubah warna,dan lain sebagainya:
- jika mati total lakukanlah Resoldering (penyolderan ulang) pada bagian Regulator (power supply) dan periksa semua elconya
- jika lampu indikatornya saja yang nyala periksa semua tegangan normal pada output regulator jika bagus berarti permasalahannya ada pada bagian horizontal,periksa semua solderan pada blok ini
- jika tiba-tiba hanya garis horizontal saja maka lakukan solder ulang pada blok vertikal, periksa elco filter tegangan dan elco output vertikal,untuk TV china permasalahan biasanya ada pada elco filter tegangan vertikalnya yang rusak,dan untuk TV Polytron/Digitec/Goldstar (model lama) biasanya hanya dilakukan penyolderan ulang pada ic penguat vertikal dan conector yoke defleksinya
- jika tiba-tiba hanya garis vertikal maka periksa solderan pada conector yoke defleksi horizontal dan semua komponen untuk output horizantal .
MENGETAHUI BLOCK MESIN TV
Sebelum mereparasi televisi,terlebih dahulu kita harus mengetahui blok/bagian-bagiannya,hal ini sangat penting karena dengan mengetahui blok,kita bisa dengan mudah menentukan dan melacak komponen yang rusak,cara untuk mengetahui blok dari sebuah mesin televisi adalah kita harus tahu salah satu komponen dari blok tersebut,untuk mengetahui blok regulator kita lihat Fuse/trafo pada mesin tv misalkan tertera F801 (fuse) dan T820 (trafo) maka semua komponen yang berawalan angka 8 adalah bagian regulator,demikian juga untuk yang lainnya misalkan T401 untuk Trafo Flayback maka semua komponen yang berawalan angka 4 adalah komponen bagian Horizontal.
Sumber :http://wahanaelektronik.blogspot.com Read More.....
Senin, 30 Agustus 2010
cara menggunakan AVO METER
AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat,tetapi sebelum mempergunakannya,para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi salah pakai dan akan merusak AVO meter tersebut.
Berdasarkan prinsip kerjanya ada dua jenis AVO meter yaitu:
1. AVO meter Digital
2. AVO meter Analog/Moving coil
Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya,tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya,misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan Probe/kabel penyidik warna merah dan hitam.
Pada AVO meter Digital hasil Pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (Digit) sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukan skala,sehingga untuk memperoleh hasil ukur,harus dibaca berdasarkan Range atau divinisi,AVO meter analog lebih umum digunakan karena harganya lebih murah dari pada AVO meter Digital,namun ada juga mereka yang memilih AVO meter analog karena kegemaran belaka.
Cara mengukur tegangan DC
- Letakan selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan DC
- Pilih batas ukur (2.5,10,50,250,1000)dimana harus dipilih batas yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 12v maka batas ukur yang harus dipilih adalah 50.
- Tidak boleh memilih batas ukur yang lebih kecil,karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving Coil.
- Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan,kabel merah disambungkan pada bagian positif dan kabel hitam disambungkan pada bagian negative,cara pemasangan seperti itu disebut hubungan paralel,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum meter akan bergerak kekiri.
- Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.
Cara mengukur tegangan AC
- Letakan selektor switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC
- Pilih batas ukur (10,50,250,1000) batas ukur yang dipilih harus yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur,misalkan tegangan yang akan diukur 220v maka batas ukur yang harus dipilih adalah 250,tidak boleh memilih batas yang lebih kecil karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan akan merusak moving Coil.
- Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara paralel,untuk tegangan AC kabel merah dan hitam dapat bebas disambungkan pada sumber tegangan karena tegangan AC tidak mempunyai Polaritas (+/-).
- Baca papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti,cara yang paling tepat membaca adalah secara tegak lurus agar tidak terjadi kesalahan baca.
Cara mengukur arus DC
Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan,dimana rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara serie dengan beban,beban dapat berupa resistor,lampu atau lainnya.
- Atur selektor switch (saklar pemilih) pada posis Arus DC
- Atur posisi selektor pada batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan diukur,batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak AVO meter,pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
- Hubungkan kabel secara serie dengan beban,beban dapat di serie pada kabel negative atau pada kabel positive,Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik,maka jarum meter akan bergerak ke kiri.
- Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC sesuai posisi jarum.
Cara mengukur Resistansi
Gunanya mengukur resisitansi adalah untuk mengetahui kondisi suatu komponen dalam keadaan rusak atau baik,serta untuk menentukan berapakah nilai resistansinya,Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna coklat,hitam,merah dan toleransinya adalah emas,Artinya resistor tersebut mempunyai nilai 1000 ohm dengan toleransi 5%,maksudnya resistor tersebut masih dikatakan baik bila setelah diukur nilainya masih diantara kurang atau lebih 5% dari 1000,atau antara 950 sampai 1050 ohm.
- Atur selektor switch pada posisi ohm
- pilih batas ukur (range) apakah: x1,x10,x100,atau x1K (sesuaikan dengan nilai resistor)
- Terlebih dahulu hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak kearah kanan dan dapat diatur supaya menunjukan pada skala maksimum dengan memutar tombol Zero adjust,maksudnya agar pembacaan meter dapat/sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
- mulailah mengukur resistor dengan menghubungkan kabel penyidik pada kedua kaki resistor secara paralel,dengan mengabaikan warna kabel....
- Baca papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti,dan kalikan pembacaan dengan batas ukur,Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur menggunakan x100 maka nilai resistor tersebut adalah 1000 ohm.
Langganan:
Postingan (Atom)